Sebagaimana sirkulasi kehidupan yang terkadang diatas dan terkadang dibawah, itulah yang sedang terjadi pada batu akik.
Sempat menjadi tren di beberapa tahun terahir pesonanya kini semakin meredup bahkan hilang dari perbincangan, sebagaimana diberitakan oleh detik.com, batu akik semakin turun drastis harganya, meskipun sudah diturunkan hampir melebihi 50% pun tidak ada yang mau beli.
Kondisi ini mirip dengan kejadian beberapa puluh tahun belakang, waktu itu terjadi pada bunga yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah,sebagaimana terjadi pada akik maka bunga itupun hanya bertahan beberapa bulan saja.
Dari sini menarik untuk sedikit kita bermain logika, apakah ini hanya sebuah permainan orang-orang tertentu saja yang mampu membuat harga menjadi begitu melambung?masih ingat dalam benak saya waktu booming tentang tokek yang dijadikan obat hiv, seketika harga tokek seperti terangkat karena hal isu yang belum terbukti.
Cukup disayangkan jika sampai batu akik yang akan hilang daya tariknya, mengingat itu adalah hasil bumi kita, kekayaan negeri kita, untuk itu ada baiknya pengolah batu akik bisa melihat celah ketidak-tertarikan pasar, apakah karena bosan atas bentuk yang itu-itu saja, jika memang seperti itu ada baiknya pengolah batu akik bisa lebih kreatif dalam mengolah batu akik, sehingga mampu menarik pasar dan mengembalikan "kedigdayaan" batu akik. Semoga saja akik kembali berjaya.
