Musim hujan membuat beberapa pemilik kendaraan harus rela untuk lebih ekstra merawat kendaraanya, dengan cara mencuci kendaraanya agar tidak mudah karatan.
Nah sewaktu saya berangkat mencuci kendaraan ke pencucian ada hal menarik yang membuat saya tersenyum mringis melihat tulisan di bak Truk depan saya.
Tulisan berwarna pink tersebut cukup singkat tapi syarat makna yaitu "masio supir tapi dikir" (meskipun supir tapi dzikir). Tulisan ini unik dan menarik menurut saya, entah ini ejawantahan dari nurani sang supir atau hanya keisengan semata namun dimata saya sangat bermakna.
Hal ini seperti sebuah upaya rekonstruksi mindset beberapa orang selama ini bahwa sopir lebih sering lupa terhadap Tuhan.
Dari sisi bahasa dzikir memang tidak bisa kita implisitkan pada makna salah satu agama saja, namun memang dari bahasa dzikir berarti ingat, sehingga bisa jadi maksud dikir yang ada ditruk adalah ingat istri, anak, ataupun yang lainya.
Yang perlu digaris bawahi dalam perkara tukisan truk bukan hanya seni tulisan yang di sajikan, namun dibalik itu ada hal menarik lainya yang perlu dimengerti bahwa tulisan-tulisan tersebut bisa menjadi ajang mengajak ke hal hal positif untuk dilakukan.
Sehingga, semua itu bisa bermanfaat bagi si pengendara maupun orang lain yang membacanya. Hal itu saya sadari ketika saya membaca tulisan diatas, mengingatkan saya apakah saya sudah berdzikir atau belum.
Nah..itu pendapat saya, bagaimana menurut anda semua?
0 Comments:
Post a Comment